By: AFA, 2004
Pagi yang cerah itu, pertama kali ku jumpa denganmu
Kau lemparkan senyum manismu padaku
Hatiku bahagia dengan apa yang terjadi kala itu
Melihat senyum itu, rasanya aku jatuh hati padamu
Namun tak ku mengerti kenyataan dirimu
Kau bukanlah tercipta untukku
Begitu banyak orang yang mencintaimu
Hingga aku tak punya kesempatan untuk itu
Dan hingga akhirnya...
Bersemilah cinta untuk yang lain
Cinta inilah yang membuatku tegar ketika
Melihatmu memadu kasih dengan yang lain
Tapi kini...
Kau mencoba hadir kembali dalam hidupku
Kau ketuk pintu hatiku dengan cintamu
Namun rasanya aku bukanlah untukmu
Tak bisa ku pungkiri
Rasa itu masih ada hingga detik ini
Tapi, ku tak mungkin bisa lari
Dari cinta putih seorang kasih
Aku bingung, bimbang, dan tak tenang
Hingga malam-malamku hanyalah kegelapan
Walau apa jua yang terjadi
Cinta ini hanyalah milikmu
Namun nyatanya aku hanyalah insan biasa
Yang tak mungkin hidup dengan cinta segitiga
Kau lemparkan senyum manismu padaku
Hatiku bahagia dengan apa yang terjadi kala itu
Melihat senyum itu, rasanya aku jatuh hati padamu
Namun tak ku mengerti kenyataan dirimu
Kau bukanlah tercipta untukku
Begitu banyak orang yang mencintaimu
Hingga aku tak punya kesempatan untuk itu
Dan hingga akhirnya...
Bersemilah cinta untuk yang lain
Cinta inilah yang membuatku tegar ketika
Melihatmu memadu kasih dengan yang lain
Tapi kini...
Kau mencoba hadir kembali dalam hidupku
Kau ketuk pintu hatiku dengan cintamu
Namun rasanya aku bukanlah untukmu
Tak bisa ku pungkiri
Rasa itu masih ada hingga detik ini
Tapi, ku tak mungkin bisa lari
Dari cinta putih seorang kasih
Aku bingung, bimbang, dan tak tenang
Hingga malam-malamku hanyalah kegelapan
Walau apa jua yang terjadi
Cinta ini hanyalah milikmu
Namun nyatanya aku hanyalah insan biasa
Yang tak mungkin hidup dengan cinta segitiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar